Hai apa kabar, kali ini saya akan berbagi artikel tentang Agresi Militer Belanda 1 yang mana menjadi salah satu sejarah yang paling berkesan bagi negara Indonesia. Untuk itu kita sebagai warga negara yang baik haruslah setidaknya paham sejarah penting negara kita ini, ya salah satunya persitiwa Agresi Militer Belanda 1 ini.
Nah pada artikel sebelumnya saya sudah pernah berbagi artikel sejarah yang ada hubungannya dengan materi kita sekarang ini, pada artikel itu saya sempat membahas mengenai hubungan Indonesia dan Belanda yang semakin memanas.
Untuk menyelesaikan perselisihan kedua negara tersebut, akhirnya diadakan beberapa perundingan atau perjanjian. Waktu itu perjanjian yang dilakukan adalah perjanjian Linggarjati. Walaupun sudah disetujui oleh kedua belah pihak, tapi masih saja hubungan antara Indonesia dan Belanda tidak bertambah baik. Untuk lebih detailnya silahkan sobat baca artikel dari saya ini ya sob...
Nah pada artikel sebelumnya saya sudah pernah berbagi artikel sejarah yang ada hubungannya dengan materi kita sekarang ini, pada artikel itu saya sempat membahas mengenai hubungan Indonesia dan Belanda yang semakin memanas.
Untuk menyelesaikan perselisihan kedua negara tersebut, akhirnya diadakan beberapa perundingan atau perjanjian. Waktu itu perjanjian yang dilakukan adalah perjanjian Linggarjati. Walaupun sudah disetujui oleh kedua belah pihak, tapi masih saja hubungan antara Indonesia dan Belanda tidak bertambah baik. Untuk lebih detailnya silahkan sobat baca artikel dari saya ini ya sob...
Sejarah Agresi Militer Belanda 1
Walaupun perjanjian Linggarjati telah disetujui dan ditandatangani oleh kedua negara, namun hal tersebut tidak membuat hubungan kedua negara tersebut bertambah baik. Hal itu dikarenakan perbedaan penafsiran terhadap pasal-pasal dalam naskah Persetujuan Linggarjati menjadi pangkal perselisihan.
Hal lain adalah ketika Belanda melanggar perjanjian gencatan senjata secara terang-terangan. Selanjutnya pada tanggal 27 Mei 1947 pihak Belanda melalui misi Idenburg menyampaikan nota kepada Pemerintah RI yang harus dijawab dalam kurun waktu 2 minggu.
Nah pasti sobat penasaran kan apa sih isi nota tersebut, berikut isi notanya:
- Membentuk pemerintahan peralihan bersama.
- Hendaknya diadakan Garis Demiliterisasi.
- Perlunya sebagian Angkatan Darat, Laut dan Udara Kerajaan Hindia Belanda tinggal di Indonesia untuk pembangunan suatu pertahanan yang modern.
- Perlunya pembentukan alat kepolisian yang dapat melindungi kepentingan dalam dan luar negeri.
Pada tanggal 8 Juni 1947, Pemerintah kita saat itu menyampaikan nota balasan yang isinya sebagai berikut :
- Dalam masalah politik Pemerintah RI menyetujui pembentukan Negara Indonesia Timur, walaupun tidak selaras dengan Perjanjian Linggarjati.
- Dalam bidang militer Pemerintah RI menyetujui demiliterisasi antara daerah demarkasi kedua belah pihak. Keamanan dalam zona Bebas Militer tersebut akan diserahkan kepada polisi.
- Mengenai pertahanan Indonesia Serikat harus dilakukan oleh tentara nasional masing-masing sehingga gendermerie (pertahanan bersama) ditolak.
Nota balasan yang disampaikan oleh Sutan Syahrir tersebut dianggap oleh beberapa pihak terlalu lemah. Nah akibatnya semakin banyak partai-partai dalam KNIP yang menentangnya, bahkan partai Sutan Syahrir sendiri juga mencopot dukungannya. Akhirnya Kabinet Syahrir menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno.
Karena perbedaan tafsiran dari perjanjian Linggarjati, membuat pihak Belanda melanjutkan aksinya untuk melakukan Agresi Militer pada tanggal 21 Juli 1947 dan dalam waktu singkat berhasil menerobos garis pertahanan TNI dan juga berhasil menguasai tempat-tempat yang kaya akan sumber daya alamnya.
Agresi Militer tersebut dinamai sebagai aksi polisionil (politionele acties) yaitu mengatasi kekacauan akibat teror dan huru hara serta memulihkan ketertiban dan stabilitas di Indonesia.
Tindakan Belanda tidak berhenti sampai disitu saja, pada tanggal 29 Juli 1947, pesawat Dakota Republik Indonesia dengan simbol Palang Merah di badan pesawat yang membawa obat-obatan dari Singapura, sumbangan Palang Merah Malaya ditembak jatuh oleh Belanda di Dusun Ngoto, Yogyakarta.
Insiden tersebut menewaskan Komodor Muda Udara Agustinus Adisucipto, Komondor Muda Udara dr. Abdulrahman Saleh dan Perwira Muda Udara I Adisumarmo Wiryokusumo.
Tanggal 29 Agustus 1947 Belanda secara sepihak menyatakan apa yang disebut Garis Demarkasi van Mook atau singkatannya "Garis van Mook".
Nah itu dia sob peristiwa Agresi Militer Belanda 1, nantikan artikel selanjutnya dari saya ya sob, makasih...
Tag :
sejarah
0 Komentar untuk "Agresi Militer Belanda 1 Latar Belakang dan Penyebab"