Hai sob, pada artikel ini saya ingin berbagi artikel tentang Pemberontakan RMS atau Republik Maluku Selatan. Nah Gerakan RMS ini sendiri menjadi salah satu peristiwa sejarah bangsa Indonesia yang patut sobat ketahui.
Sebelumnya saya juga pernah membahas artikel tentang pemberontakan-pemberontakan yang juga harus sobat ketahui, antara lain pemberontakan APRA dan pemberontakan Andi Azis. Bagi sobat yang ingin mengetahui 2 peristiwa bersejarah tersebut, silahkan kunjungi link diatas.
Oke langsung saja kita mulai pembahasan kali ini tentang Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).
Sebelumnya saya juga pernah membahas artikel tentang pemberontakan-pemberontakan yang juga harus sobat ketahui, antara lain pemberontakan APRA dan pemberontakan Andi Azis. Bagi sobat yang ingin mengetahui 2 peristiwa bersejarah tersebut, silahkan kunjungi link diatas.
Oke langsung saja kita mulai pembahasan kali ini tentang Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)
Pada tanggal 25 April 1950, Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil, seorang mantan jaksa agung dari Negara Indonesia Timur memproklamirkan berdirinya Republik Maluku Selatan (RMS). Keputusan tersebut diambil karena Soumokil tidak setuju dengan didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Ia mencoba untuk melepas wilayah Maluku Tengah dan NIT dari RIS.
Melihat hal tersebut, pemerintah tidak diam begitu saja. Pemerintah merasa kalau kehadiran RMS ini menjadi ancaman bagi keutuhan Republik Indonesia Serikat. Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mengambil beberapa langkah.
Langkah pertama yang dilakukan pemerintah kala itu adalah dengan menempuh jalan damai. Pemerintah mengirim Dr. J. Leimena untuk menyampaikan permintaan tersebut kepada RMS. Namun Soumokil menolak hal tersebut, bahkan ia meminta bantuan, perhatian, dan pengakuan dari negara lain terutama dari Belanda, Amerika Serikat, dan komisi PBB untuk Indonesia.
Karena langkah pertama tadi yaitu mengajak RMS untuk berdamai ditolak mentah-mentah, akhirnya pemerintah memutuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer. Kolonel A.E. Kawilarang dipilih sebagai pemimpin. Beliau adalah panglima tentara dan teritorium Indonesia Timur.
Pada awal November 1950 kota Ambon dapat dikuasai, tetapi dalam perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur. Pada tanggal 12 Desember 1963, Soumokil baru dapat ditangkap dan kemudian dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta dan akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Nah itu dia peristiwa pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), semoga bermanfaat dan jangan lupa like dan share artikel ini ya sob. Terima kasih.
Tag :
sejarah
0 Komentar untuk "Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)"