Hai semua, kali ini aku mau berbagi artikel tentang Dialog Interaktif untuk sobat semua. Nah pasti sobat semua pernah mendengarkan dialog interaktif di TV kan? Memang TV memang menjadi salah satu media yang paling banyak menayangkan dialog interaktif.
Materi ini merupakan salah satu materi bahasa Indonesia yang diajarkan pada kelas 9 SMP. Jadi mungkin kebanyakan yang membaca artikel ini adalah sobat-sobat semua yang duduk dikelas 9 SMP. Oke daripada berlama-lama, langsung saja kita mulai pembahasan kali ini tentang Dialog Interaktif dan Contoh dari Dialog Interaktif di TV.
Sebagai contoh misalnya, pada bulan Juli 2016 ini Indonesia sedang hangat membahas tentang Vaksin Palsu, nah biasanya stasiun tv kemudian mengangkat topik tersebut untuk dibahas, tentunya pihak televisi terkait harus mengundang dokter atau orang-orang yang paham tentang vaksin ini. Kemudian akan dibahas tentang dampak vaksin palsu, bagaimana cara mengatasi anak yang telah terkena vaksin palsu dan sebagainya. Semoga sobat paham dengan pembahasan saya ini.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menyimak dialog interaktif :
Biasanya sobat akan mendapat tugas dari guru sobat yaitu menentukan kesimpulan dari dialog interaktif yang sedang dibincangkan, nah agar sobat bisa menentukan kesimpulan dari dialog interkatif tersebut, sobat harus memerhatikan beberapa hal berikut :
Materi ini merupakan salah satu materi bahasa Indonesia yang diajarkan pada kelas 9 SMP. Jadi mungkin kebanyakan yang membaca artikel ini adalah sobat-sobat semua yang duduk dikelas 9 SMP. Oke daripada berlama-lama, langsung saja kita mulai pembahasan kali ini tentang Dialog Interaktif dan Contoh dari Dialog Interaktif di TV.
Pengertian Dialog Interaktif
Pertama kita pahami terlebih dahulu pengertian dari dialog interaktif itu sendiri, silahkan simak penjelasannya dibawah ini.
Dialog Interaktif adalah dialog atau diskusi yang biasanya membahas tentang sesuatu hal yang sedang hangat dibincangkan dimasyarakat dengan mendatangkan ahli atau pakar yang berkaitan dengan hal yang diperbincangkan tersebut.Melihat pengertian dialog interaktif diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang didiskusikan atau dibahas dalam dialog interaktif itu adalah topik yang sedang hangat atau yang sedang menjadi trending di masyarakat yang kemudian dibahas bersama dengan ahli atau pakar yang berkaitan dengan topik tersebut.
Sebagai contoh misalnya, pada bulan Juli 2016 ini Indonesia sedang hangat membahas tentang Vaksin Palsu, nah biasanya stasiun tv kemudian mengangkat topik tersebut untuk dibahas, tentunya pihak televisi terkait harus mengundang dokter atau orang-orang yang paham tentang vaksin ini. Kemudian akan dibahas tentang dampak vaksin palsu, bagaimana cara mengatasi anak yang telah terkena vaksin palsu dan sebagainya. Semoga sobat paham dengan pembahasan saya ini.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menyimak dialog interaktif :
Biasanya sobat akan mendapat tugas dari guru sobat yaitu menentukan kesimpulan dari dialog interaktif yang sedang dibincangkan, nah agar sobat bisa menentukan kesimpulan dari dialog interkatif tersebut, sobat harus memerhatikan beberapa hal berikut :
- Tema Dialog, hal pertama yang harus sobat ketahui terlebih dahulu. Jika sobat tidak tahu dialog interaktif tersebut membahas tentang apa maka sobat percuma juga mendengarkan dialog tersebut. Jadi pertama sobat harus bisa mencari tahu tema dialog interaktif tersebut.
- Narasumber, selanjutnya sobat juga harus memerhatikan kalimat yang diutarakan oleh narasumber. Pendapat narasumber ini sangat penting dan menjadi inti dari dialog interaktif tersebut.
- Kesimpulan Dialog, setelah mengetahui tema dan hal-hal penting yang diutarakan oleh narasumber, selanjutnya sobat bisa mengambil kesimpulan dari dialog tersebut.
Memberikan Komentar Dialog Interaktif :
Biasanya kalau tidak menentukan kesimpulan, sobat harus memberi komentar berkaitan dengan dialog interaktif tersebut. Nah untuk berkomentar tidak asal ceplas ceplos saja, melainkan harus sesuai dengan apa yang dibahas dan harus sopan. Untuk lebih lengkapnya silahkan simak dibawah ini:
- Komentar harus sesuai dengan topik, objektif, dan tidak memihak (netral)
- Komentar harus disertai dengan fakta-fakta atau bukti
- Logis (dapat diterima dengan akal)
Adapun hal-hal yang harus dikomentari adalah :
- Tema Dialog, apakah penting untuk dibahas atau tidak
- Kecakapan narasumber dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang ada
- Benar atau tidaknya hal yang disampaikan, apakah berupa fakta atau hanya bualan saja
Contoh Dialog Interaktif di TV
Setelah sobat semua memahami beberapa hal diatas yang berkaitan dengan dialog interaktif, selanjutnya saya akan menyediakan contoh dialog interaktif di TV dan sobat selanjutnya bisa memberikan komentar sobat atau kesimpulan yang berkaitan dengan dialog interaktif tersebut.
# Contoh Dialog Interaktif di TV tentang Vaksin Palsu
Nama Acara : Berita Satu
Tanggal : 27 Juni 2016
Pewawancara : Varelina Daniel
Narasumber : Komisi IX DPR, Okky Asokawati
Tema : Vaksin Palsu
Dialog :
VD : "Kalau melihat responnya semua harus cepat ditindaklanjuti karena cukup dirasakan membuat masyarakat menjadi resah dan berbahaya, nah sebenarnya dari komisi 9 dengan adanya himbauan untuk segera melakukan tindak lanjut terhadap badan POM apa yang harus dilakukan kedepan?
OA : "Terkait dengan badan POM kami melihat memang badan POM tidak memiliki gigi dalam melakukan kinerjanya. Misalnya kita sering melihat bagaimana badan pom berhasil menemukan produk2 makanan dan obat2 illegal, tetapi sejauh itu badan pom tidak bisa memberikan sanksi karena tidak memiliki wewenang, karenanya apabila temuan2 tersebut ditemukan oleh badan pom maka diberikannya kepada kejaksaan atau kepolisian, dilain sisi kepolisian atau kejaksaan sudah mempunyai isu2 yang menurut mereka itu lebih berat sehingga kadang-kadang masalah temuan badan pom ini di P21 kan itu yang pertama, artinya badan pom disini tidak ada giginya. Untuk vaksin palsu ini kami melihat bahwa kinerja badan POM ini masih seperti pemadam kebakaran, mana kala ada masalah baru kemudian mereka melakukan tindakan, dan untuk ini juga kemenkes pun kecolongan karena ketika kita berbicara tentang peredaran obat itu harusnya ada CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar) dan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik dan Benar). Untuk bisa melakukan atau memproduksi obat atau vaksin maka harus ada izin yang dikeluarkan oleh kemenkes, baru setelah itu didistribusikan lalu dites oleh badan POM. Vaksin palsu inikan ternyata sudah diproduksi sejak 2003, artinya kemana pemerintah selama ini.
VD : "Selama ini dari DPR tidak pernah mendengar kasus seperti ini?"
OA : "Tidak pernah, yang sering kami dengar beberapa balita setelah diberikan vaksin meninggal, itu yang kami soroti dan penjelasan dari menteri kesehatan mengatakan bahwa biasanya hal itu terjadi kalau balita yang bersangkutan ini panas tinggi atau sedang tidak sehat kemudian divaksin, tapi menurut saya benar juga, hanya memang kami tidak menelisik lebih jauh kematian bayi setelah vaksinasi ini.
VD : "Kalau sekarang sudah terjadi vaksin palsu, respon dari menkes mengatakan sebaiknya masyarakat dihimbau tenang, menurut Anda gimana?"
OA : "Rasanya kok empatik ya, maaf kalau saya katakan rasanya tidak memiliki empati, bagaimana mungkin masyarakat diminta untuk tidak khawatir. Beliau mengatakan baru 1% daripada penyebaran vaksin palsu, kalau kita menyimak beliau mengatakan ini baru beliau merasa itu bukan masalah yang besar. Menurut saya pemerintah seharusnya memberikan penguatan bahwa pemerintah akan melakukan pengawalan kemudian evaluasi dan juga pengetatan terhadap produksi2 vaksin dan ibu2 tetap semangat memberikan vaksin untuk anaknya. Jadi dengan komunikasi yang seperti itu akan lebih baik menurut saya."
VD : "Ada juga langkah dari pemerintah bahwa kalau masyarakat tidak yakin bisa dilakukan vaksin ulang, cukup tidak dengan seperti itu?"
OA : "Saya rasa tidak mudah untuk vaksin ulang, karena punya nggak mappingnya, anggota atau bayi mana yang mendapatkan vaksin palsu kan tidak tahu. Menurut saya bukan begitu caranya terkait dengan vaksin ulang ini bahwa harus ada cara yang lebih intensif lagi."
VD : "Jadi menurut Anda itu tidak konkrit ya menurut Anda?"
OA : "Iya"
Gimana sob? masih kurang lengkap contohnya? oke untuk itu silahkan cek artikel saya yang lain mengenai contoh teks dialog interaktif yang lebih lengkap, disana sudah saya sediakan model contoh-contohnya.
Berikut ini contoh dialog interkatifnya...
# Contoh Dialog Interaktif di TV tentang Vaksin Palsu
Nama Acara : Berita Satu
Tanggal : 27 Juni 2016
Pewawancara : Varelina Daniel
Narasumber : Komisi IX DPR, Okky Asokawati
Tema : Vaksin Palsu
Dialog :
VD : "Kalau melihat responnya semua harus cepat ditindaklanjuti karena cukup dirasakan membuat masyarakat menjadi resah dan berbahaya, nah sebenarnya dari komisi 9 dengan adanya himbauan untuk segera melakukan tindak lanjut terhadap badan POM apa yang harus dilakukan kedepan?
OA : "Terkait dengan badan POM kami melihat memang badan POM tidak memiliki gigi dalam melakukan kinerjanya. Misalnya kita sering melihat bagaimana badan pom berhasil menemukan produk2 makanan dan obat2 illegal, tetapi sejauh itu badan pom tidak bisa memberikan sanksi karena tidak memiliki wewenang, karenanya apabila temuan2 tersebut ditemukan oleh badan pom maka diberikannya kepada kejaksaan atau kepolisian, dilain sisi kepolisian atau kejaksaan sudah mempunyai isu2 yang menurut mereka itu lebih berat sehingga kadang-kadang masalah temuan badan pom ini di P21 kan itu yang pertama, artinya badan pom disini tidak ada giginya. Untuk vaksin palsu ini kami melihat bahwa kinerja badan POM ini masih seperti pemadam kebakaran, mana kala ada masalah baru kemudian mereka melakukan tindakan, dan untuk ini juga kemenkes pun kecolongan karena ketika kita berbicara tentang peredaran obat itu harusnya ada CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar) dan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik dan Benar). Untuk bisa melakukan atau memproduksi obat atau vaksin maka harus ada izin yang dikeluarkan oleh kemenkes, baru setelah itu didistribusikan lalu dites oleh badan POM. Vaksin palsu inikan ternyata sudah diproduksi sejak 2003, artinya kemana pemerintah selama ini.
VD : "Selama ini dari DPR tidak pernah mendengar kasus seperti ini?"
OA : "Tidak pernah, yang sering kami dengar beberapa balita setelah diberikan vaksin meninggal, itu yang kami soroti dan penjelasan dari menteri kesehatan mengatakan bahwa biasanya hal itu terjadi kalau balita yang bersangkutan ini panas tinggi atau sedang tidak sehat kemudian divaksin, tapi menurut saya benar juga, hanya memang kami tidak menelisik lebih jauh kematian bayi setelah vaksinasi ini.
VD : "Kalau sekarang sudah terjadi vaksin palsu, respon dari menkes mengatakan sebaiknya masyarakat dihimbau tenang, menurut Anda gimana?"
OA : "Rasanya kok empatik ya, maaf kalau saya katakan rasanya tidak memiliki empati, bagaimana mungkin masyarakat diminta untuk tidak khawatir. Beliau mengatakan baru 1% daripada penyebaran vaksin palsu, kalau kita menyimak beliau mengatakan ini baru beliau merasa itu bukan masalah yang besar. Menurut saya pemerintah seharusnya memberikan penguatan bahwa pemerintah akan melakukan pengawalan kemudian evaluasi dan juga pengetatan terhadap produksi2 vaksin dan ibu2 tetap semangat memberikan vaksin untuk anaknya. Jadi dengan komunikasi yang seperti itu akan lebih baik menurut saya."
VD : "Ada juga langkah dari pemerintah bahwa kalau masyarakat tidak yakin bisa dilakukan vaksin ulang, cukup tidak dengan seperti itu?"
OA : "Saya rasa tidak mudah untuk vaksin ulang, karena punya nggak mappingnya, anggota atau bayi mana yang mendapatkan vaksin palsu kan tidak tahu. Menurut saya bukan begitu caranya terkait dengan vaksin ulang ini bahwa harus ada cara yang lebih intensif lagi."
VD : "Jadi menurut Anda itu tidak konkrit ya menurut Anda?"
OA : "Iya"
Gimana sob? masih kurang lengkap contohnya? oke untuk itu silahkan cek artikel saya yang lain mengenai contoh teks dialog interaktif yang lebih lengkap, disana sudah saya sediakan model contoh-contohnya.
Tag :
bindo
0 Komentar untuk "Dialog Interaktif Pengertian dan Contoh Dialog Interaktif di TV"