Hai semua, kali ini saya akan berbagi artikel tentang contoh teks editorial atau teks opini yang mana menjadi salah satu teks yang akan sobat temui pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oh ya sebelumnya nanti akan saya jelaskan terlebih dahulu pengertian dan struktur teks editorial itu sendiri.
Jadi bagi yang belum paham pengertian teks editorial, tenang, nanti akan saya jelaskan dengan singkat, padat dan jelas. Oke kita langsung saja mulai pembahasan pertama yaitu pengertian.
Pengertian Teks Editorial/Opini
Teks jenis ini juga sering ditemui di koran-koran atau majalah-majalah. Dalam mengungkapkan pendapat, harus disertai dengan fakta atau bukti-bukti untuk memperkuat dan pendapat tersebut bisa diterima oleh pembaca atau pendengar.
Setelah sobat memahami tentang pengertian teks opini, selanjutnya kita akan melihat seperti apa strukturnya. Oke kita langsung saja simak ulasannya dibawah ini :
Struktur Teks Editorial
Sobat sebelumnya telah belajar tentang teks eksposisi? jika belum maka sobat perlu membaca artikel ini terlebih dahulu : Pengertian Teks Eksposisi. Pasalnya ada kesamaan antara teks editorial dan teks eksposisi dalam hal struktur teknya. Ya teks opini memiliki struktur antara lain : pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan pernyataan/penegasan ulang pendapat. Untuk lebih jelas mari kita bahas satu per satu.
➽ Pernyataan Pendapat (Tesis)
adalah bagian yang isinya sudut pandang penulis terhadap suatu permasalahan yang sedang dibahas tersebut. Istilah ini bisa juga disebut pernyataan atau teori yang nantinya akan diperkuat dengan argumen-argumen.
➽ Argumentasi
adalah bagian yang berisi alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan atau juga bisa untuk menolak suatu perndapat yang ada. Argumnetasi bisa berupa pernyataan para ahli, data hasil penelitian atau fakta-fakta dengan dasar yang kuat.
➽ Pernyataan/Penegasan Ulang Pendapat
adalah bagian yang isinya penguatan kembali atas pendapat yang sudah diperkuat dengan fakta-fakta yang ada dalam bagian argumen.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Ciri kebahasaan teks editorial antara lain : adverbia, konjungsi, verba material, verba mental, dan verba ralasional. Berikut ini penjelasan masing-masing kaidah kebahasaan :
Jadi bagi yang belum paham pengertian teks editorial, tenang, nanti akan saya jelaskan dengan singkat, padat dan jelas. Oke kita langsung saja mulai pembahasan pertama yaitu pengertian.
Pengertian Teks Editorial/Opini
Teks editorial adalah teks yang isinya berupa pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah yang aktual. Isu sendiri bisa berupa isu politik, sosial, atau bahkan ekonomi. Tidak menutup kemungkinan juga akan muncul isu-isu lain selain yang saya sebutkan tadi.
Teks jenis ini juga sering ditemui di koran-koran atau majalah-majalah. Dalam mengungkapkan pendapat, harus disertai dengan fakta atau bukti-bukti untuk memperkuat dan pendapat tersebut bisa diterima oleh pembaca atau pendengar.
Setelah sobat memahami tentang pengertian teks opini, selanjutnya kita akan melihat seperti apa strukturnya. Oke kita langsung saja simak ulasannya dibawah ini :
Struktur Teks Editorial
Sobat sebelumnya telah belajar tentang teks eksposisi? jika belum maka sobat perlu membaca artikel ini terlebih dahulu : Pengertian Teks Eksposisi. Pasalnya ada kesamaan antara teks editorial dan teks eksposisi dalam hal struktur teknya. Ya teks opini memiliki struktur antara lain : pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan pernyataan/penegasan ulang pendapat. Untuk lebih jelas mari kita bahas satu per satu.
➽ Pernyataan Pendapat (Tesis)
adalah bagian yang isinya sudut pandang penulis terhadap suatu permasalahan yang sedang dibahas tersebut. Istilah ini bisa juga disebut pernyataan atau teori yang nantinya akan diperkuat dengan argumen-argumen.
➽ Argumentasi
adalah bagian yang berisi alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan atau juga bisa untuk menolak suatu perndapat yang ada. Argumnetasi bisa berupa pernyataan para ahli, data hasil penelitian atau fakta-fakta dengan dasar yang kuat.
➽ Pernyataan/Penegasan Ulang Pendapat
adalah bagian yang isinya penguatan kembali atas pendapat yang sudah diperkuat dengan fakta-fakta yang ada dalam bagian argumen.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Ciri kebahasaan teks editorial antara lain : adverbia, konjungsi, verba material, verba mental, dan verba ralasional. Berikut ini penjelasan masing-masing kaidah kebahasaan :
- Adverbia - agar dapat meyakinkan pembaca diperlukan ekspresi kepastian yang bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, yaitu adverbia yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata-kata yang digunakan antara lain selalu, biasanya, sebagian besar waktu, sering, kadang-kadang, jarang, dan lainnya.
- Konjungsi - adalah kata penghubung. Untuk lebih lengkapnya kunjungi : Macam-Macam Konjungsi
- Verba Material - adalah verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa
- Verba Relasional - adalah verba yang menunjukkan hubungan intensitas dan milik
- Verba Mental - adalah verba yang menjelaskan persepsi, afeksi dan kognisi. Terdapat juga partisipan pengindra dan fenomena.
Oke pengertian sudah, struktur sudah, kaidah kebahasaan juga sudah, sekarang kita akan membahas bagian inti, yaitu contoh teks opini/editorial. Berikut ini contohnya :
Contoh Teks Editorial Singkat
CBT, Pengembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia
Di masa kini, pendidikan sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Tak dapat dipungkiri bahwa tanpa pendidikan masyarakat Indonesia akan tertinggal jauh oleh negara lain. Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan. Salah satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara.
Baru-baru ini tidak jarang orang yang membicarakan mengenai Ujian Nasional dengan berbasis computer. Itulah salah satu upaya pengembangan teknologi di Indonesia.
Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah seharusnya diberlakukan pada sistem UN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem ini tidak hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien dan lebih hemat dibanding dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam kertas. Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah banyak, dapat mencapai jutaan peserta. Tidak hanya itu, biaya pengiriman naskah soal pun tidak sedikit.
Pemanfaatan teknologi seperti itu sebenarnya sangatlah meringankan. Manfaat yang diberikan nya pun tidaklah sedikit. Manfaat tersebut tidak hanya didapat oleh pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu, karena mereka sudah tidak focus menghitamkan jawaban. Selama ini, factor menjawab pada kertas LJK sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. Mereka hanya tinggal mengeklik jawabannya. Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia.
Kendala dari program tersebut adalah beberapa masyarakat yang belum bisa menyetujui hal tersebut. Mereka menganggap bahwa CBT tersebut akan membebankan siswa, terutama pada siswa yang belum lancar dalam masalah teknologi. Padahal,dengan itu mereka akan termotivasi untuk lebih bisa dalam teknologi seperti computer, karena pada dasarnya saat ini banyak sekali test-test yang menggunakan sistem CBT. Mereka yang tidak setuju, masih belum bisa untuk diajak berjalan menuju suatu perubahan yang lebih baik. Kecenderungan seperti itu dapat memengaruhi daya pengembangan, kreasi dan kreativitas. Padahal, untuk menjadi suatu negara yang maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik.
Suatu negara memerlukan suatu kondisi paling tidak sejajar dengan negara lain yang ada di dunia. Indonesia merupakan negara berkembang dan Indonesia sendiri perlu suatu kemajuan.
0 Komentar untuk "Contoh Teks Editorial/Opini (Pengertian dan Struktur)"